Kembali, Mahasiswa Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Raih Juara di Lomba Media Pembelajaran dan Praktikum Tingkat Nasional

Suatu kebanggaan kembali dirasakan oleh civitas akademika Program Studi Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pasalnya, sebuah tim dari bidang minat Instrumentasi fisika meraih juara kedua dalam lomba inovasi media pembelajaran dan praktikum tingkat nasional yang diselenggarakan oleh MUI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan bertempat di Universitas Al-Azhar Jakarta Selatan pada 28 Oktober 2019. Mahasiswa tersebut adalah Aji Rahmadi dan Adi Ahmad Dimisa keduanya angkatan 2016. Dengan dosen pembimbing Frida Agung R. M.si dan Dr. Winarti. Dalam perlombaan yang terdiri dari babak penyisihan serta presentasi ini, tim dari Fisika berhasil mengungguli 20 tim lain yang berasal dari kalangan dosen, guru maupun mahasiswa di seluruh Indonesia. Aji dan Adi membawa pulang Trophy, Sertifikat dan Uang pembinaan berkat karya mereka yang berjudul Alat Praktikum Pendulum Reversible Ramah Difabel.
“Motivasi kami mengikuti lomba ini dilatar belakangi dari kepedulian social. Yang melihat anak-anak difabel tidak bias melakukan praktikum atau alat praktikum di sekolah. Karena memiliki keterbatasan sehingga kami berinisiatif untuk menciptakan alat praktikum yang ramah Difabel”. Ujar Aji
Adi menambahkan, alat ini sama dengan pendulum reversible pada umumnya. Namun, kami mengubah outputnya menjadi bentuk suara sehingga Difabel atau tuna netra mampu mengoperasikan alat praktikum tersebut.
Ditemui pada 1 November di tengah kesibukannya Adi dan Aji mengungkapkan semoga kegiatan ini dapat menjadi kegiatan rutinan di Program Studi kami dan semoga hasil-hasilnya ini dapat memotivasi teman-teman kami terutama di Fisika khususnya bidang minat Instrumentasi. Untuk berlomba-lomba mengukir prestasi serta dapat lebih bagus lagi.
Perjuangan mereka tidak hanya berlangsung di hari perlombaan, namun juga dalam perjalanan pulang. “ tidak mandi seharian dan tidur sambil duduk”. Ujar Adi sambil tertawa. Lelahnya perjalanan telah terbayarkan. Bukan hanya gelar juara yang dikejar, budaya prestatif di Fisika selalu menjadi tujuan jangka panjang. (dmdp)